Saturday, 30 May 2015

SENI TARI JAWA TENGAH



Tari sering disebut juga ”beksa”, kata “beksa” berarti “ambeg” dan “esa”, kata tersebut mempunyai maksud dan pengertian bahwa orang yang akan menari haruslah benar-benar menuju satu tujuan, yaitu menyatu jiwanya dengan pengungkapan wujud gerak yang luluh. Seni tari adalah ungkapan yang disalurkan / diekspresikan melalui gerak-gerak organ tubuh yang ritmis, indah mengandung kesusilaan dan selaras dengan gending sebagai iringannya. Seni tari yang merupakan bagian budaya bangsa sebenarnya sudah ada sejak jaman primitif, Hindu sampai masuknya agama Islam dan kemudian berkembang. Bahkan tari tidak dapat dilepaskan dengan kepentingan upacara adat sebagai sarana persembahan. Tari mengalami kejayaan yang berangkat dari kerajaan Kediri, Singosari, Majapahit khususnya pada pemerintahan Raja Hayam Wuruk.
Surakarta merupakan pusat seni tari. Sumber utamanya terdapat di Keraton Surakarta dan di Pura Mangkunegaran. Dari kedua tempat inilah kemudian meluas ke daerah Surakarta seluruhnya dan akhirnya meluas lagi hingga meliputi daerah Jawa Tengah, terus sampai jauh di luar Jawa Tengah. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu sudah ada sejak berdirinya Kraton Surakarta dan telah mempunyai ahli-ahli yang dapat dipertanggungjawabkan. Tokoh-tokoh tersebut umumnya masih keluarga Sri Susuhunan atau kerabat kraton yang berkedudukan. Seni tari yang berpusat di Kraton Surakarta itu kemudian terkenal dengan Tari Gaya Surakarta.
Macam-macam tariannya: Srimpi, Bedaya, Gambyong, Wireng, Prawirayuda, Wayang-Purwa Mahabarata-Ramayana. Yang khusus di Mangkunegaran disebut Tari Langendriyan, yang mengambil ceritera Damarwulan.
Dalam perkembangannya timbulah tari kreasi baru yang mendapat tempat dalam dunia tari gaya Surakarta. Selain tari yang bertaraf kraton (Hofdans), yang termasuk seni tari bermutu tinggi, di daerah Jawa Tengah terdapat pula bermacam-macam tari daerah setempat. Tari semacam itu termasuk jenis kesenian tradisional, seperti: Dadung Ngawuk, Kuda Kepang, Incling, Dolalak, Tayuban, Jelantur, Ebeg, Ketek Ogleng, Barongan, Sintren, Lengger, dll.
Pedoman tari tradisional itu sebagian besar mengutamakan gerak yang ritmis dan tempo yang tetap sehingga ketentuan-ketentuan geraknya tidaklah begitu ditentukan sekali. Jadi lebih bebas, lebih perseorangan. Dalam seni tari dapat dibedakan menjadi klasik, tradisional dan garapan baru.

Globalisasi

  1. Globalisasi adalah proses mendunia tanpa batas/prose interaksi atau hubungan antar masyarakat sedunia.
  2. Ciri era globalisasi ditandai dengan semakin kecilnya hambatan dalam komunikasi antar masyarakat di dunia.
  3. Dampak positif globalisasi  antara lain : alih teknologi, mempermudah dan mempercepat komunikasi, mempermudah dan mempercepat transportasi , membuka lahan pekerjaan, mudah mendapatkan barang yang berkuliatas.
  4. Dampak negatif globalisasi antara lain : menjamurnya makanan cepat saji (fast food), tumbuhnya perusahaan asing yang dapat mematikan usaha – usaha kecil dalam negeri, meumbuhkan budaya konsumtif, menimbulkan ketergantungan masyarakat, pengangguran  karena tenaga manusia digantikan oleh mesin, kemacetan dan kebisingan , polusi udara/kerusakan lingkungan, gaya hidup individualis
  5. Budaya adalah pikiran dan akal budi
  6. Indonesia juga melakukan hubungan kerjasama diberbagai bidang antara lain bidang social, politik, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan.
  7. Kerjsama bilateral adalah kerjamasama yang dilakukan oleh 2 negara
  8. Kerjasama multilateral adalah kerjasama yang dilakukan oleh banyak Negara
  9. Contoh misi Kesenian  Budaya Indonesia yang tampil ditingkat Internasional
·         Kelompok kesenian Bougenville berasal dari Kalimantan Barat, diundang ke Madrid Spanyol. Tanggal 21-28 Oktober 2003 mengikuti Festival Asia.
·         Group Seni Tradisional Nanglang Danasih, tampil di Roma, Italia, tampil dalam acara Festival Seni Internasional dan meraih juara 2
·         Tim Kesenian Sumatera Selatan  ke Malaysia dalam acara Festival Gendang Nusantara tanggal 10-15 April 2003
·         Tim Kesenian Bali ke Chili dan Peru. Dalam rangka memenuhi undangan KBRI. Tim ini menampilkan tari Saman (Aceh), tari Pakarena(Sulawesi) dan sejumlah tari Bali
·         Tim Kesenian Jaipong dan Rampak Gendang ke Irak, tampil dalam rangka Festival Internasional Babylon.
·         Sendratari Ramayana tampil di India, dalam rangka memeriahkan Festival Kebudayaan Internasional di India. Atas Undangan Indian Council For Cultur Relations Ministry External Affairs  (JCCR)
Perilaku mencerminkan sikap melestarikan budaya Indonesia
·         Cinta Budaya Indonesia
·         Bangga terhadap budya Indnesia
·         Bersikap selektif terhadap budaya asing yang masuk
·         Mempelajari budaya-buday Indonesia

Cara-cara dalam menyingkapi Globalisasi
·         Mencintai produk dalam negeri
·         Bersikap selektif terhadap budaya asing yang masuk
·         Mempersiapkan diri dengan belajar giat dan displin agar dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
·         Tidak meninggalkan nilai-nilai luhur bangsa sebagai sikap mental sehari-hari

Friday, 29 May 2015

JENIS-JENIS PEKERJAAN



Pekerjaan yang ditekuni manusia dilakukan untuk mendapatkan upah. Upah yang diperoleh dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang dan yang dihasilkan berupa barang.

Contoh :
Pekerjaan yang menghasilkan barang, misalnya orang yang tinggal di dekat perkebunan kelapa. Ia dapat bekerja sebagai pembuat sapu dan keset dengan memanfaatkan sabut kelapa.
Ada juga orang yang menggunakan tanah untuk membuat genteng, batu bata dan gerabah.
Pekerjaan yang menghasilkan bahan makanan misalnya pembuat tahu, tempe, roti, bakpao serta berbagai macam makanan lain

2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Pekerjaan  yang menghasilkan jasa adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang dan yang dihasilkan berupa jasa.
Contohnya : tukang cukur dan dokter.

Ciri-ciri :
Ciri-ciri orang yang memiliki semangat kerja adalah sebagai berikut :
·         Suka bekerja keras
·         Rajin
·         Jujur
·         Tidak mudah mengeluh
·         Disiplin
·         Ulet